dan angin menyapu wajahmu
menghilangkan bekas-bekas lelah masa lalu
aku menyelinap dibalik selimut kelabu
menentang air yang membunuh wajah-wajah baru
dan wajah-wajah mulai mengusik telinga
gambar birumu mengulang dibawah bayangan mata
sejenak kuraba memori otakku
wajah mentari tak berbusana menyapaku
dan semilir angin menjatuhkanku dari wajahmu
bayangmu semakin merasuk kemataku
wajahku kini yang tak berbusana
mentari tersenyum malu lalu tersenyum manja
dan hujan tumbuh ditubuhku-tubuhmu
wajah-wajah lelah tergambar dimatamu
hanya sekejap lalu kepeluk matamu yang sayu
nafasku berdoa saat wajah-wajah kita bersatu
dan mentari kini mulai mengantuk
sambil perlahan aku selimuti tubuhnya yang menggigil
lalu aku sudahi doaku hari ini
senja telah menurunkan mega-mega tak berbentuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar