salam kepada pagi:
berjuntai aroma asing menusuk ulu hari
selayar kabut putih menawarkan basah embun
menetes melewati rongga dada dibumi
bersatu dalam irama asing yang menyusupi embun
angin masih menyapaku dengan lembut
lalu dari sela-sela fikiran tumbuh sebait sajak
mungkin hari ini akan melahirkan sebuah simposium maut
dan sejenak terpaku menatap bumi tak beranjak
sebuah drama tadi malam menyiratkan bunyi asing pagi
sebuah ketukan atau kutukan beraroma asing
menampar byanganku yang terdiam dalam kabut sunyi
lalu fikiranku menyajikan sebuah gambaran hari yang pusing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar