Rabu, 02 Juli 2014

Bukit pegunungan seribu

-sebuah cerita tentang alam-
barisan gunung-gunung yang mulai berbaris
menengadah dalam tiarap yang tak digubris
tersadar pada sejuknya cerita daun-daun hijau 
tentang tubuhmu yang mulai mengering

hanya sebuah badan kepanasan waktu
yang terlelap diantara tumbuhnya kota-kota biru
terlupa pada cerita pohon-pohon hijau
tentang air yang lupa mengalir

aku hanya berdiri diujung bukit
mulai berteriak dan beriak tentang kesyukuran pada alam
yang mulai disetubuhi oleh keringnya hutan-hutan kelam
pada kota-kota yang mulai tumbuh di pelupuk mataku

Senin, 05 Mei 2014

PENGEMBARA MALAM

-mi-chan
Renjana terbangun pada senja abu-abu
Angin membawa berita-berita samar tentang malam yang menghitam
Telah terbukakah gerbang surga?
:Imaji yang membentang pada layar-layar kosong yang mengabur
Haruskah kau menikmati tubuh senjamu yang terluka

Senja tumbuh di ladang hari kesepian
Enggan , malu, tersipu pias-pias mega kemerahan
Telah tercurikah hati para Dewa?
:Yupa mungil yang tersusun dari cerita masa lalu
Ombaknya malam mulai menyelimuti luka senjamu

Untaian doa mulai mengalun dari sebelah malam yang asing
Tak tahukah kau , senja kan menyetubuhimu dengan hangat dan lekat
Angin kan membasuh gemelutuk gigilmu tentang gundah yang mengadah
Malam kan menemani redammu akan rindu yang memberontak
: Imaji yang tak perlu kau sudahi, pada malam yang lekas mejadi matang

Note : (Kisah malam-malam kita yang sering terbakar)
Magelang, 5/5/2014




Sabtu, 01 Maret 2014

KETIKA AKU (Kidung Tentang Rindu)

berusaha memahami dinding kamarmu
yang lembab dan senyap
yang menjatuhkan bulir tangis pertemuan
yang menyandarkan keluh kesah yang basah


berusaha menghangatkan dinding kamarmu
yang membeku dan pecah-pecah
yang menyandingkan harapan tentang wajah-wajah yang tertempel
yang menidurkan bianglala di sudut ruang gelap


berusaha menemani dinding kamarmu
yang sendiri dan menyepi
yang melamunkan kenangan yang parau
yang melelapkan gelisah yang mendesah


alu ingin menjadi kamu
yang memahami dinding timur
yang menghangatkan dinfdng barat 
yang menemani dinding utara

: yang meninggalkan dinding selatan

Jumat, 21 Februari 2014

SEPASANG JENDELA

bolehkah ku buka jendelamu 
akan kuisi dengan harapku
kan kubuka jendela itu
secercah harap yang menggantungku
lalu kutiupkan angin sepoy dari celahnya
akan ku lelapkan ruang itu dengan : cinta


bolehkah ku buka jendelamu
akan ku masukan hatiku
kan kubuka jendela itu
seperti untaian kelambu di tepian waktu
lalu ku sinarkan rembulan yang menggantung
akan ku cerahkan ruang itu dengan : rindu


bolehkah ku buka jendelamu
akan ku resapkan rasaku padamu
kan kubuka jendela itu
sedalam kenangan yang tentang pertemuan kunci
lalu ku tanamkan sebenih bunga jendela baru
akan ku harumkan ruang itu dengan : kasih

bolehka aku membuka
jendela rumahmu yang bisu
dan ku tiupkan angin sepoy,
dan ku cerahkan sinar rembulan
dan ku harumkan dari bunga malam
Agar ruang itu bisa ku tinggali