Rabu, 17 Juni 2015

SEPOTONG EPISODE KEHIDUPAN

Kehidupan adalah sepotong episode, dimana ada adegan yang harus dimainkan oleh para pelaku didalam drama tersebut. Setiap orang telah mempunyai perannya masing-masing. Mungkin pernah mendengar beberapa peran seperti protagonis, antagonis, atau hanya peran pembantu yang numpang lewat.
Setiap orang telah memiliki perannya hanya tinggal bagaimana kau memainkannya. Tetapi tentang peran itu aku punya sudut pandang sendiri. Entah siapa yang dikatakan protagonis entah siapa yang dikatakan sebagai antagonis bukankah itu semua hanya sekedar sudut pandang saja. Apa kau pikir kau adalah sang tokoh protagonis (tokoh yang baik hati) dan beberapa orang di luar sana adalah tokoh antagonis (tokoh yang jahat) ? Jika kau berfikir begitu maka aku menyebutmu kau adalah si munafik oh bukan kau adalah si antagonis itu sendiri.
Menurutku setiap orang akan memerankan semua peran itu entah protagonist, antagonis, atau pun Cuma sekedar peran pembantu. Jika kau sadari suatu kali kau beraktivitas kau mungkin akan menjadi sorang penolong yang baik hati, atau seorang yang sedang tertimpa masalah, atau kau seorang yang menyebarkan kebaikan atau apa kau nerfikir bahwa kadang kau juga menyakiti hati orang yang lain? Walau tak kau sadari kau juga sedang berbuat jahat terhadap seseorang yang lain. Yang merasa dirinya adalah sang protagonis.
Sering kali kita ingin selalu menjadi peran protagonis tidak mau menjadi tokoh antagonis. Karena telah termind set dalam fikiran kita bahwa antagonis adalah tokoh yang buruk yang adakan menyakiti tokoh protagonis. Tapi bagaimanapun juga hidup itu adalah keseimbangan dimana kau juga harus mengerti setiap tokoh protagonist selalu membutuhkan tokoh antagonis. Karena tidak aka nada tokoh protagonist tanpa ada tokoh antagonis yang menandinginya.
Maka sekarang sadarlah tak selamanya kau itu adalah seorang yang baik, yang terhindar dari dosa-dosa karena suatu saat kau juga adalah tokoh jahat yang melakukan dosa-dosa itu. Dan sadarlah pula bahwa kau juga bukan orang yang harusnya selalu jahat karena ada orang-orang lain yang lebih antagonis dari dirimu. Sebaiknya kau segera sadar dan memahami peranmu itu. Jika kau fikir hidup adalah sandiwara, mungkin ada benarnya juga. Tetapi dalam sandiwara itu sang maha sutradara tidak mengikat kita dalam peran yang kaku tetapi memberikan kita kehidupan yang improvisasi.
Bagiku yang masih mempelajari kehidupan ini, hidup hanyalah sepotong episode yang masih memliki potongan episode lain di kehidupan yang selanjutnya. Untuk sepotong episode seperti apa? Entahlah aku juga tidak tahu, yang ku tahu peran kita diepisode sekarang menentukan peran kita diepisode selanjutnya.
Kehidupan sedang berlangsung ketika sang maha sutradara mengatakan ACTION dan menunggu berakhir ketika kata CUT  diucapkan olehnya.

1.       Sepotong episode ; diambil dari album edcoustic,