Kehidupan
adalah sepotong episode, dimana ada adegan yang harus dimainkan oleh para
pelaku didalam drama tersebut. Setiap orang telah mempunyai perannya masing-masing.
Mungkin pernah mendengar beberapa peran seperti protagonis, antagonis, atau
hanya peran pembantu yang numpang lewat.
Setiap
orang telah memiliki perannya hanya tinggal bagaimana kau memainkannya. Tetapi
tentang peran itu aku punya sudut pandang sendiri. Entah siapa yang dikatakan
protagonis entah siapa yang dikatakan sebagai antagonis bukankah itu semua
hanya sekedar sudut pandang saja. Apa kau pikir kau adalah sang tokoh
protagonis (tokoh yang baik hati) dan beberapa orang di luar sana adalah tokoh
antagonis (tokoh yang jahat) ? Jika kau berfikir begitu maka aku menyebutmu kau
adalah si munafik oh bukan kau adalah si antagonis itu sendiri.
Menurutku
setiap orang akan memerankan semua peran itu entah protagonist, antagonis, atau
pun Cuma sekedar peran pembantu. Jika kau sadari suatu kali kau beraktivitas
kau mungkin akan menjadi sorang penolong yang baik hati, atau seorang yang
sedang tertimpa masalah, atau kau seorang yang menyebarkan kebaikan atau apa
kau nerfikir bahwa kadang kau juga menyakiti hati orang yang lain? Walau tak
kau sadari kau juga sedang berbuat jahat terhadap seseorang yang lain. Yang
merasa dirinya adalah sang protagonis.
Sering
kali kita ingin selalu menjadi peran protagonis tidak mau menjadi tokoh
antagonis. Karena telah termind set dalam fikiran kita bahwa antagonis adalah
tokoh yang buruk yang adakan menyakiti tokoh protagonis. Tapi bagaimanapun juga
hidup itu adalah keseimbangan dimana kau juga harus mengerti setiap tokoh
protagonist selalu membutuhkan tokoh antagonis. Karena tidak aka nada tokoh
protagonist tanpa ada tokoh antagonis yang menandinginya.
Maka
sekarang sadarlah tak selamanya kau itu adalah seorang yang baik, yang
terhindar dari dosa-dosa karena suatu saat kau juga adalah tokoh jahat yang
melakukan dosa-dosa itu. Dan sadarlah pula bahwa kau juga bukan orang yang
harusnya selalu jahat karena ada orang-orang lain yang lebih antagonis dari
dirimu. Sebaiknya kau segera sadar dan memahami peranmu itu. Jika kau fikir
hidup adalah sandiwara, mungkin ada benarnya juga. Tetapi dalam sandiwara itu
sang maha sutradara tidak mengikat kita dalam peran yang kaku tetapi memberikan
kita kehidupan yang improvisasi.
Bagiku
yang masih mempelajari kehidupan ini, hidup hanyalah sepotong episode yang
masih memliki potongan episode lain di kehidupan yang selanjutnya. Untuk
sepotong episode seperti apa? Entahlah aku juga tidak tahu, yang ku tahu peran
kita diepisode sekarang menentukan peran kita diepisode selanjutnya.
Kehidupan
sedang berlangsung ketika sang maha sutradara mengatakan ACTION dan menunggu
berakhir ketika kata CUT diucapkan
olehnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar