Sabtu, 09 Oktober 2010

Perdebatan para warna

Aku tengah mencintai warna hijau

Warna yang keluar dari pucuk- pucuk keadilan

Aku tengah mencintai warna biru

Warna yang keluar dari ruang ke blingsatan

Aku tengah mencintai warna abu- abu

Warna yang keluar dari sudut keraguan

Aku tengah mencintai warna putih

Warna yang keluar dari jurang kebiasaan

Aku tengah bercumbu dengan warna-warna itu,

Ketika kau menghapuskannya.

: Pada Rumah Kita Yang Membeku

Pada rumah kita,aku berikan sebutir Tanya

Apa jendela_jendela sudah tak membawa angin

Lihat, ruang-ruang mengering pasi

Dan dinding-dinding saling menutup mata


Pada kamar kita, aku titipkan sebutir salam

Pertemuan siang dan malam di tepi almari bisu

Ranjang di sampingnya berbaring dengan khusyuk

Tak peduli sebutir debu jatuh di pelupuk matanya


Pada ruang makan kita, aku hidangkan sebutir cerita

Tentang foto bergambar rupa- rupa liar

Lihat, ada api di fotomu yang hitam

Apa kau tertidur di tanganku yang memerah


Pada pintu rumah kita, aku lemparkan sebutir masa

Saat waktu didinding rumah kita berhenti

Dan liar pisau- pisau masa tajam mengikamku

Mataku telah membeku di ruang tamu