Sebenarnya apakah itu perasaan? apakah dia yang tiba-tiba
hadir saat malam yang diselimuti kantuk? yang dengan tiba-tiba pula
membuat mata memicing? atau dia yang membuat mu terduduk dibawah pohon
mangga sambil kau tersenyum-senyum manyun sendiri? atau pula dia yang
menepikan mu di bantal empuk kasur putih di kamarmu yang dengan
sesenggukan kau membasahi tubuhya?
Senin, 27 Februari 2012
Minggu, 12 Februari 2012
perjanjian kata (pada suatu siang)
sudah
saatnya siang membunuh beberapa lembar kata. aku tengah di rundung
puruk tua . tak mampu berjalan tak mampu bicara . hanya mampu
mengundang tangis dan bara yang menggelora. lalu di mana kan ku temukan
cerah . sebutir embun yang menyejukkan pagi asing. mengudarakan
beberapa kata-kata.
sudah saatnya siang menghampirimu dengan takjup yang menawan. bukan hanya sekedar kata rayu tak pernah bertemu mata. bahkan tak mampu mengenali arah lagi.
sudah saatnya siang tak menggerutu, tapi bagaimana tidak jika hati adalah kebas dan mata tertutup marahku yang menggebu. padahal disana ada janji yang tersemat pada luka-luka.
sudah saatnya siang menghampirimu dengan takjup yang menawan. bukan hanya sekedar kata rayu tak pernah bertemu mata. bahkan tak mampu mengenali arah lagi.
sudah saatnya siang tak menggerutu, tapi bagaimana tidak jika hati adalah kebas dan mata tertutup marahku yang menggebu. padahal disana ada janji yang tersemat pada luka-luka.
Langganan:
Postingan (Atom)