Senin, 15 Juli 2013

JADILAH SEBUAH KISAH

jika kutulis tentang februari apa yang akan terjadi? disana akan ada secuil hujan yang menari. lalu beberapa bocah kecil mengunci payung-payung mereka dan mulai berlarian di bawah tetes hujan itu. mungkin juga beberapa dahan akan melantunkan lagu tentang basah yang kuyup lalu bulir-bulir hujan merembes dari batang-batang mereka. yang pasti bulan februari akan menemani mu dalam kehangatan hujan . kemudian bocah-bocah kecil melalui mencipratkan air-air di jalanan itu dan membawanya untukmu.

Jika kutulis tentang Agustus apa yang terjadi? disana beberapa kumbang akan menari legong. tuan laba-laba akan mulai merajut benang-benang manis untuk menangkap pesan-pesan rindu. mungkin juga beberapa melati dan mawar akan berahutan merapal beberapa mantra akan cerahnya hari ini. yang pasti tentang Agustus adalah tentang dahan-dahan yang melagukan beberapa puisi yang mulai memerah di pipimu.

Jika kutulis tentang Desember apa yang akan terjadi? disana simanis terlahir untuk sebuah doa. meyajikannya melalui secangkir kopi hitam dari seorang barista mumpuni racikannya. simanis akan melagukan beberapa syair tentang kenikmatan kepulan kopi yang menyeruak dari cangkir-cangkir yang memutih itu. mungkin kau akan ikut merajut beberapa cerita tentang musim yang suka basah dan mengering. yang pasti tentang Desember adalah ketika aku akan mulai terbang pada batas-batas usia yang suka menari legong bersama pak kumbang dan tuan laba-laba,

Minggu, 14 Juli 2013

HUJAN DAN ELEGI

ada yang ingin berkisah tentang hujan?
"huh, dari pagi hujannya ndak reda-reda , aku jadi gak bisa maen"
"Alhamdulillah , hujan ini akan membawa keberkahan pada tanamannku di ladang"
"hujan,panas,atau apapun ya terserah.. EGP. tarik selimut bang"

tapi bagi saya hujan, adalah melankolis sebuah adegan pertemuan dan perpisahan. bukan!. ini bukan tentang kisah dua orang manusia. lebih dari itu, ini kisah tentang kita. hujan adalah dimana kita berteduh di bawah pondok kecil pematang itu menikmati semangkuk mie instan rebus yang masih panas dan mengepul uapnya. sekali lagi hujan adalah pertemuan kita yang sunyi itu. bukankah kita dua kumbang koksi itu , berkejaran beralih dari satu rumpun padi kerumpun padi yang lain. jangan kalian kira hujan ini merusak sayapnya, hujan ini menyehatkan luka-lukanya. pematang ini adalah jalur hujan yang lindap bersama senyum kita yang mulai bercampur dengan beberapa kuah mie instan yang semakin menghangat. begitulah hujan dan pertemuan kita yang mengasing

hujan ini juga perpisahan kita, sebagaimana pertemuan kita yang sunyi. perpisahan inipun begitu mengaharu. begitu banyak tetes air yang membasah tanah kita. bukan lagi pematang tempat kita bertemu dulu. melainkan taman bunga yang mewangi karena sedang mekar . tak banyak kata hanya satu kata yang terucap " KITA BERPISAH YA"