Minggu, 29 Mei 2011

Pesta Kata Diujung Pagi

serangkaian kata yang tercipta dibawah sebuah singasana adalah kita. kita yang berperi dalam perdabatan sarat makna tentang aku yang sibuk mengeja doa.yang kadang terlupa diantara mata-mata ku

hari ini lacur, dan kau mengemis pada bumi.tentang singgasana yang terjatuh diufuk pagi. lalu memotong siluet tentang kabut.dan senja tiba-tiba terperangah lalu terduduk ngungun.

pada pagi yang berabau kemenyan dan doa yang berbaur terdengar tetes embunmu terjatuh. terpelanting dan terperosok dalam subuah bianglala kosong.yang riuh berputar mengelilingi magribmu yang mulai menua.

dirimu dan kata yang terangkai adalah hidup. tentang kesucian Zeus dewa dari segala dewa . yang tak pernah mau bersalah-salah kata.dan tak ingin dipersalahkan kata.

kata-katamu menjadi buih . menjadi serangkaian tong-tong samapah berbunyi nyaring.dan aku yang kau turutkan berbaur dalam pesta pagi yang sibuk.

hari nantipun lelah.dan kau terkurung dalam semesta kata. dan aku mulai gemar membunuh diri....

Rabu, 18 Mei 2011

Pengertian Kabut


ada yang membantah tetang pertengkaran, seorang buta tentu sadar akan kemana angin membawa perjalanannya, tak berhenti dimuka jendela yang berkabut, apalagi menyulut sigeret sebagai penghangat mimpi, mata tak lagi sadar akan asap yang terus bernyanyi di ruang hampa.

jika sempat datanglah kerumahku, disana akan kusediakan kenangan , mungkin berbentuk mozaik ,puzzle,atau mungkin kepingan yang berantakan, kabut juga akan terlibat dalam pergumulan aku-kamu yang renyah.meskipun tak ditemani secangkir kopi .

mungkin kita terlupa akan kabut, yang membawa manis di ujung embun, kadang terangkai seperti mutiara di ujung lehermu,kita sebenarnya sudah lelah dengan perdebatan kata yang kadang membawa luka,

kadang mata kita mengalami pertempuran yang tak seimbang, derai embun kadang membohongi langkah kita yang membawa darah, seperti kabut yang riuh menebar asap

seperti ceritaku yang lalu , hujan kadang menyempitkan prjlan kita yang kering kerontang, sejenak sepertnya ku tutup lembar kabut hari ini untuk bekal penharapan siang ....

Selasa, 17 Mei 2011

CANDRA DEWI


:Teruntuk Perasaan yang Bersembunyi

Aku memulai mengeja pagi
Selembar kabut tipis yang bertaburan
Bebarapa embun menguap di tepian
Daun-daun berguguran
Diriuhnya kicau yang bersahutan

Aku mengenang matahari
Sebagai lembar kehidupan satu
Berurai tangis yang menguap di kalbu
Denting-denting beradu
Diriuhnya bumi yang terpaku

Pagi ada misteri ,dihening dan sepi
Seperti hatimu yang tertutup awan beku
Berlelah payah aku mencairkanmu
Bukalah pagi hatimu yang terkunci untukku
Agar mentari pagiku menghangatkan hatimu

Jangan bawa lukamu yang pilu untukku
Salju dihatimu akan ku cairkan dengan apiku
:Tetaplah kau pagi yang syahdu untukku

Aku merambahi senja nanti dengan hujan
Sebuah cinta kepada gelap
Lukisan hitamu yang terhias temaram keabadian
:hai lihat! Ada cinta dihatinya

Karanganyar-Jumapolo
2011

Selasa, 10 Mei 2011

RIWAYAT

kau terlahir diujung jalan
dan mulai merangkak saat berjalan
kita bertemu dijembatan yang berlorong sempit
lalu ku genggam erat tanganmu yang mulai dingin

lalu aku menemulanmu yang muali berjalan
meski tertatih dalam liuk-liuk disco jalanan
kau tetap mencoba berjalan memenuhi lorong-lorong sempit
akupun tetap mengikuti langkahmu
yang mulai mahir mengiasai dingin

kau tak selalu menjadi kabut di bagi buta
atau padabg fatamorgana disiang papa
kau menjadi lembar pelita
pencarian seorang aku yang memulai mengeja perjalanan sendiri
meski aku berjalan tertatih dalam lik disco jalanan

kini kia bersama,tapi kini aku yang mempunyai mimpi
kau berlari,berlari dengan gagah
menyambut cakrawala ditepian senja diujung jalan itu
dan berteriak dengan lantang untuk tetap atu jiwa denganku

02:40
04-05-2011

TAHAJUD

:Teruntuk pagi yang sepi

aku terbangun dalam sepi yang ngungun
lalu aku temukan dzikirmu
berserakan dilantai kamar tidur
dan doa-doa menguap dari sebelah mata yang berwarna aneh

Dalam sepi aku mengumpulkan
kepingan puzzle hidupmu yang ngungun
lalu bertasbih merangkai dzikirmu
yang terlupa di kala siang
dan mataku berliuk menarikan doa-doa aneh yang terus menguap

aku hanya ingin berjumpa
diraut pagi yang aneh
dengan dzikir yang berserakan
dan doa yang terus menguap

02:52
04-05-2011

Minggu, 01 Mei 2011

Perjalanan Sebuah Cerita

Aku ingin bercerita seperti para cerpenis lainnya yang sudah dulu bergaul dengan dunia ini .tapi, apa ya yang ingin aku ceritakan.ah akan bercerita tentang seorang puteri dan seorang pangeran ah itu terlalu kekanak-kanakan.
“heh Yud kamu sedang apa?”
“sedang menulis cerita apa kau tak melihat ”jawabku pada sumber suara tadi yang ternyata adalah ehm entahlah siapa dia.setiap kali ia selalu saja menggangguku
“kali ini kau mau bercerita tentang apa? Mau bercerita tentang putri dan pangeran lagi ah aku sudah bosan apa otakmu itu tidak bisa jalan “jawabnya
“kamu bicara apa? Diawal kan sudah ku bilang itu tak jadi ku tulis!”
“bagaimana kalau cerita tentang rasa keadilan di negeri antah berantah itu!
“itu juga aku tak suka,terlalu fantasi. dan sudah sering diceritakan oleh sibotak yang pandai membual itu”
“ehm bagaimana kalau cerita tentang para pencuri yang bahagia karena bisa  bergaya di negeri Eropa atau tentang para anak-anak remaja berpesta cinta?”
“ah itu membosankan , sudah banyak surat, kabar ,televise,atau mungkin yang lebih canggih internet, dan lagian si bisu telah menceritakan cerita itu berkali-kali  !
“ bagaimana kalau cerita tentang pembohong?”
"pembohong?!?!"
“ya pembohong ,munafik,Pendusta aku suka itu! ”