Rabu, 18 Mei 2011

Pengertian Kabut


ada yang membantah tetang pertengkaran, seorang buta tentu sadar akan kemana angin membawa perjalanannya, tak berhenti dimuka jendela yang berkabut, apalagi menyulut sigeret sebagai penghangat mimpi, mata tak lagi sadar akan asap yang terus bernyanyi di ruang hampa.

jika sempat datanglah kerumahku, disana akan kusediakan kenangan , mungkin berbentuk mozaik ,puzzle,atau mungkin kepingan yang berantakan, kabut juga akan terlibat dalam pergumulan aku-kamu yang renyah.meskipun tak ditemani secangkir kopi .

mungkin kita terlupa akan kabut, yang membawa manis di ujung embun, kadang terangkai seperti mutiara di ujung lehermu,kita sebenarnya sudah lelah dengan perdebatan kata yang kadang membawa luka,

kadang mata kita mengalami pertempuran yang tak seimbang, derai embun kadang membohongi langkah kita yang membawa darah, seperti kabut yang riuh menebar asap

seperti ceritaku yang lalu , hujan kadang menyempitkan prjlan kita yang kering kerontang, sejenak sepertnya ku tutup lembar kabut hari ini untuk bekal penharapan siang ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar