Minggu, 01 Mei 2011

Perjalanan Sebuah Cerita

Aku ingin bercerita seperti para cerpenis lainnya yang sudah dulu bergaul dengan dunia ini .tapi, apa ya yang ingin aku ceritakan.ah akan bercerita tentang seorang puteri dan seorang pangeran ah itu terlalu kekanak-kanakan.
“heh Yud kamu sedang apa?”
“sedang menulis cerita apa kau tak melihat ”jawabku pada sumber suara tadi yang ternyata adalah ehm entahlah siapa dia.setiap kali ia selalu saja menggangguku
“kali ini kau mau bercerita tentang apa? Mau bercerita tentang putri dan pangeran lagi ah aku sudah bosan apa otakmu itu tidak bisa jalan “jawabnya
“kamu bicara apa? Diawal kan sudah ku bilang itu tak jadi ku tulis!”
“bagaimana kalau cerita tentang rasa keadilan di negeri antah berantah itu!
“itu juga aku tak suka,terlalu fantasi. dan sudah sering diceritakan oleh sibotak yang pandai membual itu”
“ehm bagaimana kalau cerita tentang para pencuri yang bahagia karena bisa  bergaya di negeri Eropa atau tentang para anak-anak remaja berpesta cinta?”
“ah itu membosankan , sudah banyak surat, kabar ,televise,atau mungkin yang lebih canggih internet, dan lagian si bisu telah menceritakan cerita itu berkali-kali  !
“ bagaimana kalau cerita tentang pembohong?”
"pembohong?!?!"
“ya pembohong ,munafik,Pendusta aku suka itu! ”

------------------
Ini berawal dari kebiasaan kecil disebuah keluarga yang hidup selalu rukun,nyaman,sejahtera ,bahkan tak pernah ada cekcok diantara anggota keluarga tersebut.meraka adalah keluarga orang alim dan kata orang-orang kelurga religius

eh tunggu dulu Yud kau bilang ini keluarga alim dan religius terus dari sudut pandang mana kamu bisa mengatakan bahwa awal cerita yang aneh ini berawal?”
“eh tunggu dulu ini kan baru awal cerita

Mereka mempunyai empat orang anak tiga anak mereka sudah bekerja .anak mereka dibesarkan dari keringat yang begitu keras dari yang kedua orang tua tadi.
Maka dari itu ketiga anaknya menjadi orang-orang yang sukses
Anak yang pertama bekerja menjadi seorang pedagang , usahanya ini mengantarkan ia menjadi orang terkaya di kota ini bagaimana tidak ia bahkan mampu membuat sebuah sekolah yang cukup megah di kota ini ehm andaikan aku bisa menjadi seperti dia tapi sudahlah aku bersyukur dengan pekerjaanku sekarang menjadi penulis.oh ya aku belum memberitahumu bagaimana ia mendapat semua kekayaannya itu .Dia adalah orang paling pembual yang pernah ku lihat ia membohongi semua relasinya dengan segala tipu muslihatnya . Dia sangat lihai ,Dia dapatkan ilmu itu dari keluarganya.setiap hari selalu melihat ayahnya berkata yang ini itu kepada setiap orang tetapi Dia sendiri tak pernah melaksanakannya ya ilmu muslihat Dia dapatkan itu dari ayahnya yang seorang alim. kebiasaan berdiplomasi dengan berbagai kata-kata kelihaian yang sulit dipelajari setiap oaring. Kekayaan yang dimiliki anak pertama dari hasil berbohong. Sungguh pembohong licik.

“yud,cerita apa ini?kenapa seperti sudah bisa tertebak akhir ceritanya ?”
“jangan terlalu cepat meyimpulkan,tunggulah masih lama ceritaku berlanjut”

Anaknya yang kedua manjadi seorang pejabat yang sangat bijak . karena bijak dan memiliki karisma ia menjadi idola dari semua orang .selain itu, ia juga dermawan setiap ada kegiatan amal dan social namanya selau ada di urutan paling depan untuk disebut-sebut .
Setiap saat ia selau tampil di televise berkata manis kepada setiap orang tentang kabaikan dan kebaikan. Karena kebiasaan itu juga ia selalu terpilih menjadi pemimpin dalam berbagai kegiatan.. ia mendapat itu semua dari bagaimana dulu ibunya selalu bersikap dermawan kepada setiap oarng .ibunya selau tampil di depan ketika ada kegiatan amal
Mereka selalu bangga setiap disebut nama mereka di depan umum.sungguh munafik mereka itu kebiasaa-kebiasaan gila yang selalu mengundang simpati manusia

Anak yang ketiga jauh lebih munafik lagi ia pergi kepesantren katanya meneruskan tradisi keluarga sebagai keluarga orang alim . ia ingin belajar agama dan memperdalam keimanan diri itu yang selau ia ucapkan kepadaku .aku adalah adik kelasnya ketika aku di SMA ia selalu bilang ia akan mendalami ilmu agama guna meneruskan kebiasaan keluarga.

dari mana segi munafiknya yud?”

Begini ia selalu berkata pergi ke pesantren karena ia selalu dibentak-bentak oleh kedua orang tua mereka kakaknya tidak ada yang mau mendalami ilmu agama bisa bikin malu bila anak seorang alim tidak ada yang menjadi alim . jadi ia pergi belajar di pesantren karena terpakasa hanya untuk membohongi kedua orang tuanya . sekarang ia menjadi orang alim juga tetap hatinya tak berilmu sama sekali.

keluarga yang tragis,bagaimana semua itu terjadi hanya karena sebuah kebiasaan.HUH…!”

Ya, memang begitulah keadaan mereka yang selalu diliputi dan di kelilingi oleh kebohongan- kebohongan.ah sudahlah aku cukupkan saja.aku takut akan mempengaruhi pembaca
--------
“eh yud kamu lupa ada yang ketinggalan kamu bilang semua kelurga itu sukses ya walaupun semua pembohong.lalu apa yang terjadi dengan anak terakhir? Apa pekerjaan sibungsu?”

"Kamu memang selalu tergesa-gesa makanya aku selalu melupakanmu.hmt aku baru ingat siapa kamu sekarang ternyata kamu adalah diriku sendiri "

Sibungsu adalah seorang penulis yang sedang menulis cerita bohong tentang sebuah keluarga .
Ah sudahlah spertinya kau sudah mengerti inilah cerita tentang pembohong.

Catatan:
cerpen singkat tentang kita yang selalu menghindar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar