Selasa, 26 April 2011

DE JAVU


sudah berapa lama kita saling mengenal satu detikkah, satu menitkah,satu jamkah, satu harikah, satu minggukah, satu bulankah, satu tahunkah atau mungkin kita saling mengenal di kehidupan kita yang lalu? sejenak lalu aku berfikir ada banyak nama di" batok" kepala ku mengenai dikau, mungkin kah kita pernah saling mengenal atau hanya keetulah bertemu di mimipi saya?

sapertinya malam telah menabrak mata saya yang mulai samar-samar mengingat dikau, mungkin terlalu lelah melalui hari-hari yang berwarna-warni . kadang berwarna biru pekat, kadang berwarna abu-abu yang menyilaukan mata.

saya mulai mengingat sepertinya ini ulah ibu kita. saat mereka bertemu waktu masih saling mengenal mereka saling bertukar kado. aku dengar ibuku menghadiahi ibumu sepotong matahari dan ibumu membawakan sebongkah bulan. ah mereka memang usil dan aneh tentu si raja yang perkasa tak mungkin bersatu dimasa yang sama dengan dewi malam yang lemah lembut lagi mempesona jiwa,

ya, saya mulai ingat mungkin kita sedang mengalami de javu. saya pernah membacanya di internet. ketika senja yang buram membakar roti panggang yang disedakan ibu saya. mungkin benar juga kalau kita pernah berkenalan dimasa lalu. saat terjadi bintang jatuh di mata kita, dan beberapa bintang berceloteh tentang malam yang membuat mereka menangis,

yha kita memang pernah saling mengenal tapi entah kapan, saya ingat suasana yang tercipta di waktu itu, persis seperti sekarang ini, dibelakangku terdengar bianglala yang bernyanyi dan membuat mata saya menari disana, dibalik punggungmu beberapa mega mengintip sambil tertawa "cekikikan" saya ingat sekali susana ini.

tapi maafkan saya kita tidak bisa saling mengenal, kita hidup didua masa yang berbeda . dan jikalaupun kita memaksa saya hanya akan menjadi sebongkah bayi di mata dikau.

saya minta maaf dan terima kasih telah mendengar tangis saya. saya harus pulang kemasa saya sendiri......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar