Senin, 30 Desember 2013

Catatan akhir Tahun



saya baru pertama baik 'kora-kora' . astaga saya tidak mengira sebegitu mendebarkanya wahana ini . pertama sebelum naik saya kira ini mah kayak ayunan miliki di sandra sebelah rumah cuma beda ukuran,cus naik bro. saat mulai duduk diwahananya, tuhkan wong cuma kayak gini kok pada teriak-teriak sih ( sambil ngejek teman didepan saya). saat mulai bergerak 'wuih asik ' 3 menit selanjutnya 'hmt...asiiiikk" mulai masuk menit ke 6 '' wuih... aaaaaa...mmmpun." menit selanjtnya hanya terdengar lafal dzikir dan teriakan minta berhenti. hahaha mungkn saya melupakan satu hal ayunan di sandra hanya memiliki sudut elevasi antara 0-3 derajat tetapi saya lupa untuk mengkonversinya ke kora-kora yang memiliki ukuran tiang yang 4 kali lebih panjang tentu ini akan menghasilkan sudut yang lebih besar pula. bagimana saya bisa lupa rumus trigonometri itu. hingga pada menit ke 14 . kora-kora sudah mulai melambat derak jantung berangsur-angsur mulai normal . hormon adrenalin juga sudah beerhenti di sekresikan. akhirnya dengan kaki , tangan, dan kepala gemetar turun juga dari wahana itu. 


- aku cinta tanah- begitu menginjak tanah. 

" pak, aku pengin numpak bandulan gedhe kui, regane mung 3000 pak"
"suk mben wae nek wes gedhe"
itu pembicaraanku waktu kelas 3 SD bersama bapak ke sekaten 

"yud, ayo numpak kora-kora (yang saya sebut bandulan) "
"hmt.. "
"ayo numpak ra?"
saya ingat saya sekarang sudah kuliah , saya pikir gedhe yang di maksud bapak saya itu ya sekarang ini. baiklah
"melu nuw. numpak aku"

Yogyakarta, 23 Desember 2013 . 20.36 WIB

menjadi orang baik itu perlu, lalu memandang sekitar dan membayangkan hanya kita yang baik di situ. tapi sebenarnya kita itu lupa kita orang baik atau cuma merasa menjadi orang baik. sehingga hadir pertanyaan siapa kita? mengapa ada kita? bagaimana kita ada? dimana kita ini? kapan kita disini?apa kita ini ? 

saya kira kita harus mulai benar-benar tahu siapa kita ini. menjadi yang paling tahu dari orang lain tentunya. sehingga kita tidak salah dalam memproyeksikan diri kita sendiri. saya sungguh tidak tahu anda akan menjadi orang baik itu atau cuma merasa baik, tetapi saya berharap anda buka orang jahat atau orang yang suka menjahati. 

refleksi tambah umur

Kamis, 12 Desember 2013

KEMBALI ke TITIK NOL

setiap hari paling tidak menempuh jarak 50 km untuk mencari hakekat ilmu di sebuah kampus ternama di Indonesia. tak peduli itu hujan,  terik, panas, atau dingin semua di jalani dengan rasa bangga dan usaha ikhlas yang luar biasa. ini bukan tentang jarak yang di tempuh, persenan rupiah yang terlindap, atau ringkihnya badan karena fluktuasi cuaca. tetapi ini tentang kesengguhan, tentang sebuah janji pada masa depan. janji pada diri sendiri, orang tua, sahabat, saudara, atau orang yang sesungguhnya tidak kita kenal sama sekali .

aku selalu menganggap semua ini perjuangan agar setiap hari yang terlintas adalah ini jihad menuntut ilmu. paling tidak dengan begitu semangat akan senantiasa membara dan dapat memahami

paling tidak dengan sebuah intropeksi kita akan kembali. kembali pada titik awal dimana sebuah semangat itu disemai dalam hati. lalu semua hal akan menjadi sediakala. saat terpuruk maka akan kembali sadar bahwa sesungguhnya ini semua hanya sebuah amanah bahkan ujian dari sang pemiliki kehidupan. marilah kawan , kita kembali ke sisi dimana kita berawal. dan temukan kembali ritme indah kehidupanmu
setiap hal yang di dapat. tetapi namannya juga manusia seringnya juga terjebak dalam hegemoni , rasa takut, rasa lelah, dan juga kebosanan dalam menjalar ke setiap sendi kehidupan.

Aku pikir ini yang di sebut kehidupan , saat kau sudah mulai paham bahwa ini tidak hanya tentang membedakan baik dan buruk tetapi ini tentang memutuskan mana yang lebih bermanfaat , dari yang baik menuju yang lebih baik.


-kembali ke titik nol-