Kini hanya berbaris rapi pada kotak itu
Hanya bersistematika abjad kuno yang di tiru
Tak terjamah bahkan tak terlihat mta itu
Hanya terduduk rapi pada tempatnya bersama debu
Lihat nereka saling bercengkrama
pada berlusin teman lainnya
Entah isu apa aku tak mampu mendengarnya
Hanya pergolakan fiksi dan non fiksi lama
kian hari kian terbuang
Hanya selusin manusia mau mendengar
Buku pada kotak kayu yang gusar
pada gedung perpustakaan yang lapar
haus pada nurani para pembaca yang terkapar
Ah,televisi itu lebih munafik
ia berdusta sini dan situ tanpa rasa tercekik
kau dan atau dia bahkan mereka lebih tenang ketika
Melihat daripada membaca
Sungguh Teknologi yang memberi mimpi terlaly pagi pada dunia
Hai lihatlah!
buku-buku kini menangis
Merintih pada generasimu yang kian menangis
Hingga generasi nantipun ikit menangis
Bahkan tak ada generasi yang tak menangis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar