Minggu, 01 Agustus 2010

Parodi senja hari

Meramal arti senja
Bak merumuskan matematik disetiap kelakar warna orange
Semua begitu merdu mengalun
Memudarkan kilatan cahaya yang terlukis tadi siang

Aku masih ingat dikala senja itu
Kita bersama bagai sepasang awan bunga yang beriringan diangkasa nan merdu
menceritakan unga kala bernyanyi
Rembulan kala menyisiri malam
Mentari kala berbiji mimpi
Dan tak lupa pula kita bercerita tentang senja

Senja di bukit penghapusan
Tempat dimana kasih bak setetes madu
ketika ku ceceap egitu manis
Indahnya hati kala berbunga bakung
Hidup bagai lintasan roda bergotri mungil
begitu mudah meluncurkan hidup saat senja

Saat senja itu pula kau tikamkan pisau lidah tak bertulang
mengoyak dan merobek hatiku yang tengah berbiji mimpi
Sungguh senja iruni bagi sepasang awan kelakar yang terbang beriringan
mengejeku , menertawaiku terpingkal-pingkal hingga kelua tangis hujan dari matanya

senja jika aku mampu ingin aku menghapus cerita tentang dirimu dari sela-sela biji mimpiku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar