Minggu, 01 Agustus 2010

Buku-buku Menangis II

"Apa aku bersalah tuan?Katamu"

Sungguh itupun aku tak pernah tahu
Buku-buku hanya terdian dan tertunduk
semakin terunduk ketika kau hanya merajuk
Buku yang tersusun bersistematika abjad kuno semakin merajuk

Kulihat merah padam mukanya ketika
seorang gadis kecil hanya merobek-robek halamanya
Tetes serpihan kertas itu kini
seperti menahan jerit pada hati yang tersakiti

Buku-buku selalu merasa bersalah
ketika berhadap pada sebuah palu
karena keadilan hanya milik mereka
Tangan-tangan kekar pemegang palu

Buku hanya terdiam tersusun bersistematika abjad kuno menangis pilu
Buku-buku itu bergelayut malu pada diri
Yang terpajang pada kotak kayu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar