Minggu, 01 Agustus 2010

Saat aku terduduk

Masih aku terduduk menunggumu
Sambil mengoreksi mimpi subuhku
Dalam balutan sinar kuning itu
Berdampingan dengan nyanyi burung biru

Aku hanya terduduk menikmati pagi kuning
Lewat secangkir kopi hitam tapi murni
Mengamati polah anak gunung dalam bianglala
Berteriak memecah pagi

Dan saat aku terduduk
Kilau membiaskan rintik gerimis pertama musim penghujan
Dalam spectrum warna-warni kehidupan
memberikan pesona pagi yang terlupakan

Dan aku terduduk termangu
Menghadirkan bayangmu dalam kitap hidupku
Menghidupkan pagi-pagiku sampai waktu
Dan memberikan hidup untuk menikmatiku

Menikmati kehidupan itu bersama kita
Lalu kita lupakan duduk itu sendiri
Kita akan berlari dan terlupa bahwa kita baru terduduk
Berlari dalam hari-hari saat aku bersamamu

Dan Kita hanya akan kembali terduduk
Sambil menikmati polah anak gunung itu dari sebuah kursi goyang
Dan takkan mampu lagi aku menimati sinar kuning
Yang memberi kehidupan


12 November 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar