Minggu, 01 Agustus 2010

Diam,Saat Kubaca sajakmu

untuk sepasang merpati itu:
aku terlahir ketika kepakmu terurai,lalu menjelma menjadi sebait puisi,
andai kau tahu di sudut ini,aku masih menatap langit yang sama sejak pertemuan kita yang terakhir kali
kini senyumu buyar ketika ombak mengayuhkan langkahku,langit terburu menutup matanya dan terunduk malu,tapi aku masih disini menungumu,menunggu kenangan masa lalumu.
Masih terbuka layar didepan mata,sepasang merpati cantik duduk bersanding bersama,tatap mata mereka melukiskan sebuah rindu membara,dan aku merasa iri pada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar