Minggu, 01 Agustus 2010

Lelaki Ketika rembulan ini

Masih teronggok malu pada sebuah cerita dan puisi
Tentang rembulan patah hati dan bintang sakit hati
Selaksa bumi hanya hamparan permadani
Yang mengisahkan perempuan dan laki-laki

Ingatalah matahari ungu telah terbit kemarin senja
Maka dengan setitik rasa yang terbuang bersama sauh
Aku kembangkan siluet kenangan masa lalu yang hitam
Tak mampu lagi aku jelaskan dengan jelas kepadamu sayang
Bukankah nila itu telah bercampur susu mudamu
Hingga noda tak lagi setitik tapi sudah sebelanga

Kemarin kau tanya tantang rembulan patah hati
Kini,kau telah berkhutbah pada kumbang bahwa
Kau telah membuat rembulan patah hati
Sungguh dalil picisan kuno pada
Senggok tubuh molekmu yang menawan

Kini hanya pada seorang lelaki
Rembulan bercerita entang sedu-sedan
Tentang perempuan bermanis kisah pada senja kelam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar